DPR: Nilai-nilai Pancasila Harus Dijadikan Falsafah Hidup

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengapresiasi pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus dijadikan falsafah hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Jadi kita harap tidak hanya sekedar menghapal, perlu ada implementasi jiwa, spirit, dan nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah hidup kita sehari-hari. Kita dukung tugas pemerintah untuk sampai ke titik itu," kata Taufik, dalam rilisnya, Kamis (8/6/0217).

Politisi F-PAN itu pun berharap, UKP-PIP dapat membawa spirit kepada seluruh elemen bangsa. Pancasila bisa dapat dirasakan dan diayomi oleh seluruh warga Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila juga diharapkan dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Ia pun mengingatkan, UKP-PIP jangan sampai hanya menjadi seremonial semata.

"Sejauh Pancasila untuk kepentingan NKRI, keutuhan bangsa kita, rakyat, dan kesejahteraan bangsa Indonesia, tentu kita dukung. Cuma kita harap jangan sekedar seremonial atau rutinitas saja," pesan Taufik.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar langkah yang telah diupayakan Pemerintah inj tidak terbuang percuma. Pasalnya, pada era sebelumnya sempat ada kebijakan konsep serupa yakni Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4) namun kemudian akhirnya dicabut.

"Karena sudah puluhan miliar keluar dana APBN pada saat P4. Itu jadi pelajaran kita," imbuh politisi asal dapil Jawa Tengah itu.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo melantik Kepala dan Dewan Pengarah UKP-PIP. Yudi Latif dipercaya sebagai Kepala UKP-PIP. Unit kerja ini juga didukung oleh Dewan Pengarah.

Dewan Pengarah itu meliputi Megawati Soekarnoputri, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, KH Ma'ruf Amin, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Syafii Maarif. Selain itu juga ada KH Said Aqil Siroj, Prof Dr Andreas Anangguru Yewangoe, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek. (p/mr)